Kamis, 15 September 2016

Penilaian Status Gizi

       Penilaian Status Gizi dapat kita tentukan bersarkan dua macam penilaian yaitu secara langsung dan tidak langsung. adapun penilaian secara langsung yaitu terdiri dari : Antropometri, Biokimia, Klinis dan Biofisik. penilaian status gizi secara langsung merupakan metode penilaian status gizi yang tergolong mudah simpel dan terjangkau. sedangkan penilaian status gizi secara tidak langsung terbagi menjadi tiga yaitu: survei konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi (Supariasa, 2001). pengertian dan penggunaan metode masing masing penilaian status gizi akan di uraikan sebagai berikut :

A. PENILAIAN STATUS GIZI SECARA LANGSUNG
   
       1. Antropometri
           pengertian
               secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
          penggunaan
               Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidak seimbangan asupan protein dan energi. ketidak seimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.

       2. Klinis
           pengertian
                pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidak cukupan zat gizi. hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epiithelial tissues)  seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
           penggunaan
                penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys). survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. disamping itu pula digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign)  dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.
       3. Biokimia
           pengertian
                penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diunji secara laboratorium yang dilakuakan pada berbagai macam jaringan tubuh. jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
           penggunaan
                metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
       4. Biofisik
           pengertian
                penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan-perubahan struktur dan jaringan.
           penggunaan
                umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (epidemic of night blindnes). cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.

B. PENILAIAAN STATUS GIZI SECARA TIDAK LANGSUNG
      
       1. Survey Konsumsi Makanan
           pengertian 
                survey konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi
           penggunaan
                 pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.
        2. Statistik Vital
            pengertian
                  pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberapa statistik kesehtan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.
            penggunaan
                  penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.
       3. Faktor Ekologi
           pengertian
                  bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkunagan budaya. jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan lain-lain
           penggunaan
                  pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi (Scrimshaw, 1964).


Semoga bermanfaat :)